Translate

31 Agu 2016

Demokrasi dan Sara dalam Islam

Sara dalam islam

Demokrasi dan Sara dalam Islam

Salah satu Dampak jelek dari demokrasi antara lain adalah fanatisme kepada kelompok tertentu dan kebencian pada kelompok lain. Semua itu bisa di minimalisir dengan ilmu yang benar. Bukan ilmu "egologi" atau "Katanyelogi"

SARA.... Suku, agama dan ras. Bila di katakan tidak boleh bawa2 SARA... nanti dulu. Itu kata siapa? Kata orang dungu atau kata alim ulama? yap itu kata orang DUNGU. Ente yg muslim nikah gimana? jgn bilang gak bawa2 SARA. Ente nikah jga pasti lihat fisik, agama atau bahkan ada yang lihat sukunya. Namun bila ingn berpedoman pada tuntunan Agama, yg wajib di lihat hanyalah AGAMANYA. Selain itu pilihan yang diperbolehkan. Bahkan budak hitam kelam lebih baik untuk di nikahi bila seagama. Begitu juga memilih pemimpin. Bila ingin mengikuti orang2 DUNGU yah silahkan saja. Biasalah orang gak takut ma Akhirat kan emang gitu. Islam melarang memilih pemimpin wilayah (ulil amri) di wilayah yang mayoritas islam dari selainnya. Namun Islam juga melarang melihat seseorang dari sukunya. Banyak torehan sejarah yang menunjukan keturunan cina muslim yang berjaya dan berperan penting dalam dakwah islam. Dan sejarah juga telah mentorehkan Islam tidak pernah membeda2kan seseorang muslim karena sukunya. Bila ente melihat ada muslim yang membedakan orang dari sukunya bisa di pastikan dia juga berguru pada orang DUNGU.

Namun perlu di ingat... yang dilarang adalah memilihnya. Bukan berhubungan baik dengannya. Biar saja pencela bermulut kotor melakukan apa yg menurut dia baik. Tapi jangan kita balas dengan hal yang serupa. Kecuali beliau terang2an memusuhi kita.

Dalam hal ini ane melihat ummat muslim kita memang terbagi tiga. Muslim yang taat, Muslim yang jahil (bodoh), muslim yang sesat.
Mereka yang taat, beramal sesuai dengan ajaran Rasulullah dan mengikuti alim ulama
Mereka yang Jahil, adalah mereka yang berusaha berada di tengah2 tanpa mau tahu ajaran Rasulullah. Terkandang bertindak sesuai kehendaknya. Membawa kerusakan
Mereka yang sesat, beramal dengan pemahaman yang di ada2kan dan menyebarkannya seakan ajaran Rasulullah. Tidak berdalil dan menyalahi pendapat para ulama.

Namun bila Allah berkehendak kita di pimpin non muslim, selama kita masih bisa menjalankan ibadah dengan tenang maka wajib bagi kita untuk mentaatinya. Wajib kita mentaatinya selama tidak keluar dari apa yang di larang dan apa yang di perbolehkan oleh Islam.

Allahualam