Translate

11 Mar 2016

Hikmah Gerhana Matahari Total di Indonesia 9 Maret 2016

Hasil gambar untuk gerhana matahari islam

Hikmah GMT yang bisa kita petik dari sekitar kita

Peristiwa GMT telah berlalu, dan mungkin akan terjadi kembali kurang lebih 30 tahun kemudian.
Ada berbagai macam sikap manusia dan ummat nabi Muhammad SAW yang bisa kita ambil hikmah

1. Mereka yang terpaut hatinya kepada Islam dan sunah2 Beliau.
Mereka adalah yang banyak mengingat Allah dan menimba Ilmu Allah. Mereka adalah kalangan yg ketika GMT terjadi, beranjak dari rumahnya menuju tempat Shalat (masjid atau mushalah) lalu melakukan shalat sunah gerhana(kusuf/khusuf) lalu banyak beristighfar

2.  Mereka yang awam
Mereka yang ketika GMT terjadi sibuk dengan pekerjaannya, ketiduran, sekedar menyaksikan atau tidak mengerti tentang syiar sunah shalat gerhana.

3. Mereka yang ubud dunia
Mereka yang ketika GMT terjadi segera beranjak dari rumahnya, keluar, membawa perlengkapan untuk melihat gerhana, photo2, meramaikan dan bergembira ria, walaupun sudah banyak membaca dan di beritakan kepadanya tentang sunah shalat gerhana

ada lagi golongan ke empat yang mungkin sudah jarang di temukan. Bahkan mungkn sudah tidak ada lagi kepercayaan ini di sekitar kita. Mereka yang menganggapnya sebagai perbuatan sihir atau kejadian tertentu seperti kematian atau kelahiran seseorang.

bersyukurla bila kita termasuk golongan pertama, dan mari kita do'akan buat teman atau saudara kita yang masih masuk ke golongan ke dua dan ketiga.

Rasulullah Takut Akan Gerhana



Gerhana Matahari


Rasulullah Takut Akan Gerhana, Tapi Umatnya Malah Menyepelekan

.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
.

Ketika Madinah terjadi gerhana matahari, ketahuilah bahwa Rasulullah merasa takut dan segera mengajak umat Islam untuk shalat di mesjid.  Meskipun beliau adalah manusia yang paling mengetahui segala sesuatunya [ lewat ijin Allah ] tapi Rasulullah tidak menunjukkan sikap yang tenang ketika terjadi gerhana.

Sebaliknya, Rasulullah malah waspada.  Beliau takut dan khawatir akan terjadi kiamat.

Lihatlah, sungguh berbeda dengan sikap umat [ Islam ] sekarang ini.  Merasa teknologi sudah demikian canggihnya, sehingga menganggap peristitwa gerhana [ matahari atau bulan ] adalah sebuah peristiwa alam ‘biasa’ yang tidak perlu disikapi apapun.  Jika Rasulullah takut, umatnya malah gembira.  Jika Rasulullah waspada, umatnya malah sibuk berencana foto selfie.  Jika Rasulullah khawatir akan terjadi kiamat, umatnya malah larut dalam rencana pesta gemerlap.

Astagfirullah.