Translate

1 Okt 2015

Amalan Bulan Dzulhijah dan Muharam Banyak Dilupakan



Amalan Bulan Muharam
Amalan Bulan Dzulhijah dan Muharam Banyak Dilupakan

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…” (QS : At Taubah(9):36).

Masyarakat Indonesia umumnya tahu bahwa Rajab adalah bulan Haram. Kita pun mensucikannya dengan berbagai macam amalan. Bahkan oleh beberapa golongan tertentu bulan ini dikulutskan melebihi bulan-bulan yang lain. Namun sebagian besar dari kita lupa bahwa ada bulan lain yang termasuk bulan haram.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar) sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun itu ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram,kemudian bulan Rajab Mudhar yang berada diantara Jumada (Akhir) dan Sya'ban."(HR. Al Bukhari: 4385 dan Muslim: 1679)

Mungkin inilah perangkap setan sehigga banyak dari kita terjebak oleh perkara yang diselisihkan ulama yakni melaksanakan perkara bid’ah disisi lain lupa bahkan meninggalkan amalan yang jelas shahihnya. Pada bulan-bulan haram ini juga banyak amalan sunnah yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW tapi dilupakan oleh kebanyakan kita. Diantaranya adalah:
  1. Puasa pada bulan Muharam ( tanggal 9, 10 dan 11)
  2. Puasa pada bulan Dzulhijah (tanngal 1 – 9)
  3. Dilpatkan gandanya amal2an sunah baik puasa, shalat maupun shadaqah pada Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam dan Rajab


Berikut dalil2nya:
"Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di penghujung malam, dan puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan yang disebut dengan Muharram."
(HR. Muslim: 1163)

"Sesungguhya Asyura ini adalah satu hari diantara hari-hari yang dimilik oleh Allah ta'ala, maka bagi siapa yang hendak berpuasa maka baginya untuk berpuasa dan bagi siapa yang ingin meninggalkan maka baginya pula untuk meninggalkannya." (HR. Muslim: 1126)

"Aku berharap kepada Allah agar puasa itu dapat menggugurkan dosa yang telah dilakukan pada tahun lalu." (HR. Muslim: 1162)
catatan : Hari Asyura maksudnya adalah 10 Muharam

”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadlan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089).

Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr: 1 – 2)

Ibnu Rajab menjelaskan, malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Inilah tafsir yang benar dan tafsir yang dipilih mayoritas ahli tafsir dari kalangan sahabat dan ulama setelahnya. Dan tafsir inilah yang sesuai dengan riwayat dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma…” (Lathaiful Ma’arif, hal. 469)

“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Ahmad 1968, Bukhari 969, dan Turmudzi 757).

"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya". (H.R. Muslim )
catatan: hari arafah adalah tanggal 9 Dzulhijah

Dari dalil2 diatas jelas bahwa pada bulan dzulhijah maupun Muharam memiliki keutamaan di sisi Allah. Ada sunah-sunah yang mulai dilupakan kita. mari kita hidupkan kembali.


sekedar catatan GIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang cerdas dan tidak merendahkan. Silahkan mengkritik bila ada yang menyimpang dari Ajaran Rasulullah. ^,^