
Kisah Seorang yang Mendapat Haji Mabrur
Sumber:Kolom Hikmah Republika, Rabu, 28 Desember 2005Edit oleh: M. Guntur. I M
Ibnu Mubarak menceritakan bahwa setelah musim haji, ia bermimpi mendengar
dialog antara dua malaikat tentang mereka yang telah menunaikan ibadah haji.
Dalam dialog dua malaikat itu terungkap bahwa tidak satu pun dari ribuan
jamaah haji musim ini yang hajinya diterima Allah, kecuali hajinya seorang
tukang sapu yang tinggal di Kota Damsyik.
Karena penasaran dengan mimpinya, Ibnu Mubarak pun pergi ke Damsyik untuk
mencari keberadaan orang tersebut. Setelah bertemu, ia langsung menanyakan
tentang perjalanan hajinya. Maka, tukang sapu yang bernama Muwaffak
menceritakan bahwa ia telah lama mengumpulkan uang guna melaksanakan ibadah
haji.
Setelah terkumpul dan mulai mempersiapkan diri untuk keberangkatannya,
tiba-tiba istrinya yang hamil muda (*ngidam*) menginginkan masakan daging
yang bau lezatnya tercium dari rumah tetangganya. Akhirnya, Muwaffak
terpaksa mendatangi rumah tetangganya untuk meminta. Namun, jawaban yang
didengar sangat mengejutkan, ''Daging ini halal untukku, tetapi haram
untukmu.'' Sebab, daging yang dimasaknya itu adalah bangkai yang
ditemukannya dalam perjalanan setelah lama berjalan ke sana ke mari mencari
makanan untuk dirinya dan anak yatim yang telah beberapa hari tidak makan.
Mendengar kisah janda tersebut, hatinya terhenyak. Muwaffak segera pulang
mengambil seluruh bekal yang telah lama ia persiapkan untuk keberangkatan
haji. Dengan penuh keyakinan, ia berucap, ''Hajiku cukup di depan rumah.''
Tidak lama kemudian, Muwaffak dengan ditemani istrinya mendatangi
tetangganya yang tengah didera lapar untuk memberikan uang simpanannya
ditambah beberapa potong roti. ''Kami telah berbuat zalim, membiarkan
tetangga yang tinggalnya tidak seberapa jauh, hidup dalam kelaparan. Maafkan
kami,'' pintanya dengan penuh rasa bersalah.
Bukan menafikan pentingnya pergi beribadah haji, Ini hanya
sebuah renungan sebelum menentukan waktu pergi berhaji bagi
seseorang, terutama bila mengingat situasi dan kondisi sekitarnya, lebih
lagi di tengah masyarakat yang cenderung kepergiannya tidak benar-benar dalam rangka
memenuhi panggilan Allah, melainkan untuk rekreasi, bertujuan politik,
berdagang, Ria, dan lain-lain. Bahkan kisah ini pernah di jadikan hujah kaum leberal dan sesat untuk mengatakan bahwa haji itu tidak mesti kemakkah atau wajib.
Kisah ini menarik untuk disimak, bahwa Haji Mabrur tidaklah mudah di capai. Bahwa ketika orang yang memiliki harta melimpah dibandingkan orang yang serba berkecukupan, maka mereka yang serba berkecukupanlah yang ibadah Hajinya lebih mudah diterima Allah SWT.
Bagaimana mungkin kita bisa tertawa,
Ketika saudara kita mengetuk pintu rumah kita
Sambil mengucamkan salam, Tengah berharap sepiring nasi untuk keluarganya
Bagaimana mungkin malaikat mengiringi langkah kita
Ketika kita kita terus mengikuti langkah setan
Untuk terus melakukan kemaksiatan
Bagaimana mungkin Allah menolong kesulitan kita
Ketika kita tidak pernah menghiraukan kesulitan saudara-saudara kita
Ketika mereka datang untuk mengharapkan pertolongan
Bagaimana mungkin Allah mencukupi kebutuhan kita
Ketika kita tidak pernah bersyukur
Sedangkan Allah telah memberikan nikmat jauh lebih banyak dari saudara kita
Bagaimana mungkin Allah mengabulkan do'a kita
Sedang kita tidak meninggalkan larangaNnya
dan tidak mendengar seruanNya
Bagaimana mungkin Allah mengangkat martabat, drajat kita di hadapanNya
Ketika kita dengan Angkuh berjalan di bumiNya
dan merendahkan kaum-kaum lemah yang di cintaiNya
Bukankah orangyang paling tinggi ketaqwaannya
adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat pada sesamanya
Bukankah telah nyata bukti kekuasaanNya di hadapanmu
Lalu kenapa kita tidak bersyukur dan rendah hati
Ya Allah berikanlah aku Ilham agar aku tetap mensyukuri nikmat yang Engkau berikan
Ampunilah dosa-dosa ku, begitu juga kedua orang tuaku. dan masukanlah kami dengan rahmatmu kedalam golongan orang-orang yang shaleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakan kata-kata yang cerdas dan tidak merendahkan. Silahkan mengkritik bila ada yang menyimpang dari Ajaran Rasulullah. ^,^