Translate

10 Sep 2015

Cinta yang menyesatkan


Cinta yang menyesatkan

"mengapa kau bersedih kawanku?"
tanya seorang gadis kepada sahabatnya....

........
hati wanita memang rapuh
namun lembut seperti sutra
ketika ia di sakiti ia menangis

"ia berpaling kepada yang lain..."
jawab sang gadis kepada sahabatnya
pilu

.......
bukankah cinta itu adalah kesetiaan
ketika kesetiaan itu diperjual belikan
masikah ada cinta sesungguhnya08567589607

sementara itu di sisi lain dari dunia mereka
seorang pria berteriak di tepi pantai

BUKANKAH SEMUA TELAH KUBERIKAN PADAMU....
HANYA UNTUKMU....
KARENAMU....

......
ia juga menangis
terpuruk dalam kesendirian ditengah keramaiannya dunia
ia membuang selembar kertas putih

tertulis:
turut mengundang pernikahan ......

(dari sang terkasih)


Gagal Dalam Urusan Cinta?



Gagal 

"Failures are divided into two classes -- those who thought and never did, and those who did and never thought." (John Charles Salak)

"kegagalan itu dibagi menjadi dua, yakni mereka yang berpikir gagal namun tidak pernah mencoba, dan mereka yang mencoba dan tidak pernah berpikir gagal"

Sama halnya dengan apa yang dikatakan Thomas Alpha Edison ketika ia menemukan "lampu" sementara orang lain menyebutnya gagal. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”. Inilah salah satu contoh jenis orang kedua. Mungkin banyak di antar kita yang berhadapan dengan situasi yang serupa. Lalu menjadi jenis yang manakah kita?

Suatu ketika seorang akhwat berkata pada seorang ikhwan. "Terimakasih Mas. Mas adalah orang yang baik, agamanya juga bagus. tapi maaf, mungkin sebaiknya kita berteman saja. Masih banyak akhwat yang lebih baik dari saya. Saya do'akan mas segera di pertemukan dengannya"

"Allahu Akbar..." jerit pria tersebut dalam hati. Kecewa, sedih, getir langsung merebak di hati sang ikhwan. Ia telah Mencurahkan segala upaya, baik hati maupun jasmaninya untuk melamar sang akhwat. Bahkan bila di suruh memilih, ia lebih siap menghadapi 5 penjahat yang akan merampas hartanya dari pada mendengar kata-kata manis tersebut. Setidaknya bila mati dibunuh si penjahat, ia mati sahid.

Dikusi boleh, Debat JANGAAAAN......


Diskusi vs Debat

Dikusi vs Debat

Teryata banyak sekali yang tidak memahami perbedaan antara diskusi dan debat, bahkan mereka yang mengaku2 dan mengidolakan logika. Ada sebuah komentar menarik. "kemana pak Guntur, dia gak muncul lagi. Berarti dia kalah". kata seseorang padaku dalam sebuah kometar ketika membahas masalah sekuler-liberal.

Jelas sekali, bahwa mereka tidak paham mengapa saya meninggalkan perkara yang dilarang Rasulullah yakni "Berdebat dalam masalah agama", karena pada dasarnya memang mereka tidak paham ajaran2 syariat.

Loh lalu apa bedanya debat dan diskusi?


Tangisan ke 6 ku untuk adikku


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Aku Menangis Karena Adikku

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"


Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.

Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten.

Jahil Kuadrat



Jahil Bertingkat-tingkat

Berikut cerita seorang yang bisa di katakan Jahil bertingkat2

Dokter bertanya, "telinga anda kenapa?"
Si pasien jawab, "begini dok. tadi saya lagi nyetrika pakean saya sendiri karena istri saya lagi ngambek gitu. trus waktu saya nyetrika, tiba-tiada hape saya bunyi. akhirnya saya refleks tempeling setrikaan itu ke telinga saya dok."

hmmm...baiklah, kata dokter. saya ngerti keluhan bapak. (kalo dipikir-pikir, kasihan juga ya telinga yang harganya mahal gitu sampe kebakaran)

trus, tanya dokter lagi. "telinga bapak yang satu lagi itu kenapa?"

dengan perasaan marah, si pasien jawab, "anu dok. si bego itu nelpon saya lagi."

dokter: &%*%$$#^#


Siapakah yang Jahil, si penelpon atau yg di telpon?

9 Sep 2015

Belajar Pada Anjing


Ketika Anjing Lebih Mulia dari Manusia


Manusia adalah makhluk termulia yang diciptakan Allah. Tapi bagaimana bila anjing memiliki hati yang lebih mulia dari manusia?

(kompas.com,Rabu 23 April 2008) Seorang ibu di India meninggalkan seorang bayi perempuannya di gundukan lumpur sebelum akhirnya bayi itu diselamatkan oleh beberapa ekor anjing liar pada akhir pekan lalu. Dengan gongongannya, beberapa anjing liar itu berhasil menarik perhatian penduduk desa Patna ke arah bayi yang dipenuhi oleh lumpur tersebut. Beberapa anjing liar itu sempat membersihkan lumpur di sekitar bayi itu tergeletak sebelum menyalak dan menimbulkan jerit tangis bayi yang menarik perhatian penduduk setempat.
saya jadi teringat beberapa bulan yang lalu, ibuku dan teman2 guru yang lainnya menemukan mayat bayi yang ditinggal di tempt sampah di sekolahan tempat mereka mengajar. Tak ayal emosipun terangkat. Betapa tak beradabnya orang yang tega melakukannya. Well then.... akan timbul pertanyaan seperti apasih manusia yang beradab itu?
hak asasi manusia, kemerdekaan berekspresi yang didengung2kan para pejuang HAM maupun Liberal mungkin dapat dikatakan sebagai peradaban modern saat ini. termasuk Hak untuk aborsi, yang akhir2 ini juga menjadi salah satu misi yang diemban kandidat Presisden AS Hilary Clinton. Oleh karena itu sebagai umat islam sepatutnyalah kita bertanya, apa yang membedakan HAM (Hak Asasi Manusia) dan HAS (Hak Asasi Setan).
beberapa negara yang masih memperkukuh ajaran islam sadar akan bahaya peradaban ini. Jaksa tinggi di Iran mendesak kepada pemerintah untuk melakukan pembatasan impor barang mainan dari Barat. Mereka memandang, mainan produksi Barat, seperti boneka Barbie, Batman dan Harry Potter, menimbulkan pengaruh negatif di masyarakat dan merusak generasi muda(okezone.com,Rabu, 30 April 2008). Lalu bagaiman dengan Kita.....?

ketika goyang wanita menjadi hiburan
ketika munafiqin dipercaya menjadi pemimpin
ketika Jahiliah diberi kewenangan untuk memutuskan kebijakan
kerika popularitas menjadi impian
dan kekuasaan menjadi mainan
lalu kemana hati akan di tempatkan

cobalah belajar pada anjing, ketika mereka menjadi lebih mulia dari kita, Manusia.

Keberuntungan


Hasil gambar untuk beruntung

Manusia yang Beruntung

Banyak buku yang mengajarkan "How to become a hero"
Menjadi hero atau bahkan super hero adalah keinginan setiap insan. Tapi kemudian kenyataan berbicara. Ada yang bersusah payah untuk mencapai puncak, namun ada pula yang dengan mudah berdiri di puncak kejayaannya. kenyataan ini lah yang perlu di pahami. Setiap jalan yang kita tempuh bisa saja berakhir tidak seperti yang kita harapkan pada awalnya, dan sesutu yang bersusah payah ingin kita dapat, diperoleh orang lain dengan mudahnya, tergantung keberuntungan.

Benar keberuntungan......

Apapun yang di katakan sang Trainer dalam buku-bukunya sebenarnya tidak lepas dari keberuntungan. bila ada yang menafikannya, sudah lupakan saja si-Mr T..... Ia tidak percaya apa yang di takdirkan olehNya.

Bagaimana mungkin keberuntungan menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang?
Klo anda seorang kapitalis murni, anda sudah pasti menafikannya. Namun sebaliknya, klo anda seorang yang terlalu melankolis atau pesimistik anda akan sangat setuju dengan istilah ini. Tapi sayangnya tidak dapat di pungkiri, keberuntungan itu ada.... apapun alasan yang digunakan untuk menafikannya-....

ORANG BODOH, TAK DAPAT MENGALAHKAN ORANG PINTAR
ORANG PINTAR TAK DAPAT MENGALAHKAN ORANG CERDAS
DAN ORANG CERDAS TAK DAPAT MENGALAHKAN ORANG YANG BERUNTUNG.

Soo saudaraku, tidak perlu merasa iri dengan orang yang lebih hebat, lebih kaya dari kita. mereka hanyalah orang yang beruntung.... setidaknya untuk saat ini. maka, janganlah ambisi kalian memakan kalian hingga kalian tidak dapat mensyukuri apa yang kalian miliki saat ini. setiap orang punya kapasitas yang berbeda. Ada yang mampu memimpin hingga ribuan orang sebaliknya mungkin saja kita hanya mampu memimpin keluarga kita sendiri, bahkan kurang dari itu.

cobalah kalian nilai sendiri mana yang lebih beruntung Presiden Soeharto yang telah menjadi presiden selama 30 tahun lebih,dengan kekayaan sedemikian besar (mungkin bisa buat 7 turunan) turun tahta dengan dijatuhkan secara tidak terhormat. Atau, Muhammad Hatta yang menggundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil presiden karena tekanan politik, namun namanya harum sepanjang hayat tanpa kritik hingga saat ini.

Soo... cari lah jalan itu. jalan keberuntungan. jalan orang-orang yang beruntung.

ini bukanlah kata-kata seorang yang melankolis atau pesimis. ini adalah kata-kata mereka yang pandai mensyukuri nikmat yang di berikan-Nya.