Translate

14 Sep 2015

Pembatal Wudhu


Hasil gambar untuk wudhu



Hal-hal yang membatalkan wudhu

di Rangkum dari catatan Al Ustadz Abu Ishaq Muslim Al Atsari dan berbagai sumber.

Hal-hal yang membatalkan wudhu:
1.BUANG AIR BESAR

“Allah tidak menerima shalat salah seseorang dari kalian jika ia berhadats sampai ia berwudhu.” (HR. Al-Bukhari no. 135)

2. KENTUT
Berkata Abdulloh bin Zaid: Dilaporkan pada Nabi SAW tentang seorang laki-laki yang menjumpai pada sesuatu (perut yang mules) di dalam sholat. Bersabda Nabi: “Jangan bubar (dari sholat) sehingga menjumpai pada bau atau mendengar pada suara (kentut)”

3. MADZI, WADI DAN MANI
Air Madzi adalah air encer bersifat lengket, yang keluar karena syahwat, juga bisa keluar tanpa syahwat, keluarnya tidak memuncrat dan tidak berakhir dengan kelemasan.

Air Wadi adalah air putih kental yang keluar setelah air kencing

Air mani adalah lendir putih lagi kental yang keluar disebabkan karena syahwat, memuncrat ketika keluar, berakhir dengan kelemasan.

Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Ali berkata: “Aku seorang yang banyak mengeluarkan madzi, namun aku malu untuk bertanya langsung kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena keberadaan putrinya (Fathimah radhiallahu ‘anha) yang menjadi istriku. Maka akupun meminta Miqdad ibnul Aswad radhiallahu ‘anhu untuk menanyakannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab:

“Hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu.” (HR. Al-Bukhari no. 269 dan Muslim no. 303)

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Mani, Wadi, Madzi, adapun mani padanya terdapat kewajiban mandi, sedangkan wadi dan madzi pada keduanya terdapat kewajiban berwudhu dan mencuci kemaluannya. (Shahih Ibnu Abi Syaibah 1/92, Baihaqi 1/115)

Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS

Manusia hanya dapat melihat dari ilmu yang dimilikinya


Manusia hanya dapat melihat dari ilmu yang dimilikinya. Segala sesuatu yang kita lihat akan kita jabarkan dan kita persepsikan hanya berdasarkan pengetahuan kita.

“..mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya)…(Al-Baqarah :255)

Tidak lah layak kita yang Sarjana merasa lebih dari mereka lulusan SD. Tidak layak seorang dengan kedudukan tinggi menyombongkan diri di depan kaum dhuafa. Bisa jadi kebenaran datang dari sesorang yang dimata kita hina, tapi tinggi drajadnya di mata Allah.

Hikmah Segala sesuatu tidak seperti tampaknya dapat kita ambil dari Salah satu kisah Al-Quran yang sangat mengagumkan dan dipenuhi dengan misteri. Kisah ini adalah kisah seseorang hamba yang Allah SWT memberinya rahmat dari sisi-Nya dan mengajarinya ilmu. Kisah tersebut terdapat dalam surah Al-Kahfi. Kisah tersebut bermula dari seorang nabi utusan Allah Musa AS.

Suatu ketika Nabi Musa as berbicara di tengah-tengah Bani Israil. Ia mengajak mereka untuk menyembah Allah s.w.t dan menceritakan kepada mereka tentang kebenaran. Setelah beliau menyampaikan pembicaraannya, salah seorang Bani Israil bertanya: "Apakah ada di muka bumi seseorang yang lebih alim darimu wahai Nabi Allah?" Dengan nada emosi, Musa menjawab: "Tidak ada."

Allah s.w.t tidak setuju dengan jawapan Musa. Lalu Allah s.w.t mengutus Jibril untuk bertanya kepadanya:

"Wahai Musa, tidakkah engkau mengetahui di mana Allah s.w.t meletakkan ilmu-Nya?" Musa mengetahui bahawa ia terburu-buru mengambil suatu keputusan.

Akar dari kesalahan itu ada tiga

Sombong

Akar dari Kesalahan Manusia

"Akar dari kesalahan itu ada tiga. Pertama kesombongan, itulah yang menyebabkan iblis mengalami apa yang ia alami. Kedua, keserakahan, dan itulah yang mengeluarkan Adam dari surga. Ketiga, kedengkian, dan itulah yang menjadikan salah satu anak Adam membunuh saudaranya. Maka barang siapa berlindung dari keburukan tiga akar kesalahan itu, sesungguhnya ia telah melindungi dirinya dengan sebenar-benarnya. Karena kekafiran itu bersumber dari kesombongan. Karena kemaksiatan itu sumbernya keserakahan. Sedang kezaliman itu sumbernya kedengkian." (Ibnu Qoyyim)

Ketika Aku Membaca Sejarah


Hasil gambar untuk sejarah

Ketika Aku Membaca Sejarah


Ketika ku membaca sejarah
aku belajar...
Mereka harus menerima siksaan dan hujatan
hanya untuk mengatakan
"SAYA BERIMAN"

ketika ku membaca sejarah
aku belajar...
Meraka mengambil kain apa saja yang berada di dekatnya
lalu mereka kenakan untuk menutupi rambut dan leher mereka
Ketika Rasulullah memerintahkan:
"tutuplah Aurat kalian...!!"

Ketika aku membaca sejarah
aku belajar...
Mereka berjalan mengelilingi jazirah arab
hanya untuk mencari kebenaran
mengumpulkan sunnah-sunnahnya

Ketika aku membaca sejarah
Mereka memberikan badan, menghajar, dengan taruhan nyawa
untuk membela seorang muslimah
ketika Yahudi jahil mempermalukannya

Ya Allah...
Kini ku tahu...
Ada manusia seperti mereka
Seperti Bilal yang kenyang oleh siksaan para kafir
Seperti Ali yang mampu berlari 400 Km untuk berhijrah
Seperti Ustman yang menginfakan 1000 pebuh makanan untuk Fisabilillah
Seperti Thalhah yang menjadi pagar hidup Rasulullah dengan 70 tombak melukainya

Ya Allah...
......
Kini...
mereka tak lagi takut perkara makruh
padahal makruh lebih dekat pada yang haram
bukan kepada yang halal

kini...
mereka tak lagi peduli aurat
atau mungkin tak kenal
bahkan seketika mereka senang mempermalukan diri
Lalu bagaimana kami membela mereka?

Kini...
mereka mudah untuk berkata
"kami beriman"
tapi mudah juga berpaling

kini...
Sejarah telah mengajarkan
ketika kebathilan terus menerus di pelihara
amalan burukpun bagaikan udara
kita hirup setiap saat, namun tak pernah kita lihat

“Sesungguhnya kalian wahai manusia, melakukan amalan-amalan yang di mata kalian, kalian anggap lebih halus daripada rambut (sangat remah dan ringan). Namun kami di masa Nabi -Shollallahu alaihi wa sallam- manganggap amalan tersebut sebagai hal yang membinasakan.” [HR. Al-Bukhari dalam Kitab Ar-Riqoq (6492)]

Manusia Tidaklah Mulia, Kecuali...


manusia di katakan mulia
Mengapa Manusia dikatakan Mulia

Hampir semua tahu bahwa manusia itu makhluk yg paling mulia. Mengapa?

di katakan bahwa "manusia bisa berkarya semisal membuat bangunan dan rumah".
Tapi Seekor tupai dan semut pun mampu melakukannya bahkan lebih baik.

di katakan bahwa "manusia bekerja untuk mencari nafkah".
Apakah laba-laba bersusah payah membuat jaringnya cuma buat hiasan?.
Apakah lebah bersusah payah mengumpulkan madu karena tidak ada kerjaan?

di katakan bahwa "binatang hanya mengikuti nafsunya, manusia tidak".
Bukankah seekor harimau tidak akan memakan anaknya sendiri walau ia lapar.
Tidak kah tahu bahwa seekor merpati tidak akan menduakan pasangannya meskipun pasangannya tiada

di katakan bahwa "manusia mampu bersabar dan mengasihi sesamanya"
tidak kah pernah mendengar kisah ASHABUL KAHFI dan ANJINGYA

Lalu mengapa dikatakan manusia makhluk ciptaan Tuhan Yang Paling Mulia.
Maka sesungguhnya Manusia Tidalah dapat dikatakan Mulia
Mereka lebih banyak merusak dibandingan binatang-binatang
Mereka tidak lah se Suci para Malaikat

Kecuali....

Keistimewaan Kucing


Keistimewaan Kucing

Dalil Rasulullah tentang kucing:

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab ”Diharamkannya membunuh kucing” (4/1760, no. 2242-2243)

Hadits tentang Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat seorang wanita yang mengikat kucing diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma’ binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqah Abdullah, keutamaan memberi minum air (5/41) no. 2364

Dari Kabsyah binti Ka`ab bahwa beliau melihat Aba Qatadah memberikan minum kepada kucing. Abu Qatadah berkata,`Mengapa kamu heran wahai anak saudaraku ?. Dia menjawanb,:`Ya`. Abu Qatadah berkata lagi bahwa Rasulullah SAW bersabda,`(Kucing) itu tidak najis, sebab kucing itu termasuk yang berkeliaran di tengah kita. (HR. Abu Daud 75, At-Tirmizy 92, An-Nasai 68, Ibnu Majah 367, Ahmad 5/303).

Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 173 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

==> Hadis ini menunjukan keutamaan (pengkhususan) untuk kucing. Hukum asalnya bila daging adalah najis, maka yang melekat padanya (termasuk air liur) adalah najis, begitu juga sebaliknya. Hukum ini berlaku seperti halnya pada Anjing, babi dll. namun hadis ini menunjukan kekhususan kepada air liur kucing (daging kucing juga haram di makan).

Di balik tanggung jawab yang besar, ada kekuatan yang besar


Di balik tanggung jawab yang besar

Sekedar Renungan:

Pernahkah mendengar teman di nasehatkan oleh orang tuanya seperti ini :
"klo cari pria, cari yang tanggungannya sedikit".

Parahnya, pernah juga medengar dan menyaksikan teman yg menurunkan wanita di tengah jalan hanya karena di beri tahu bahwa ia memiliki banyak adik. ckckckck....

Secara logika memang tidak dapat di salahkan, namanya juga manusia dan manusia adalah makhluk yg tidak sempurna. Tapi sebenarnya apakah hal itu baik? Ketika ku bandingkan dengan keluargaku sungguh ternyata pemahaman mereka teramatlah jahil alias Jahil Kuadrat. wah kok bisa?....

klo pernah nonton film Spiderman ada nasehat bagus yg bisa di ambil : 

"di balik kekuatan besar ada tanggung jawab yang besar" 

nah nasehat ini juga bisa berarti sebaliknya:

"di balik tanggung jawab yang besar, ada kekuatan yang besar"

Mengapa? karena hanya mereka yang memiliki kekuatan yang besar yang dapat memikul tanggung jawab yang besar. Kekuatan untuk sukses...,
Kekuatan untuk menjadikan dirinya mampu memberikan apa yg di butuhkan orang2 di bawahnya.
Kakekku memiliki 9 anak. Anak pertama wanita. Anak kedua pria. Bayangkan bila pamanku ini hidup di pergaulan sekarang, dimana dia memiliki 7 orang adik, 1 orang kakak, 2 orang tua, dan hanya lulusan IAIN. Yap... siapa yg mau? hehehehe....

Tapi kehendak Tuhan tidak seperti itu. Nikmat tuhan itu tidak sama dengan 10 - 7 = 3. Nikmat Tuhan itu 10 - 7 bisa menjadi 70 bahkan lebih. Dari ke 9 anak ini, beliau lah yg paling sukses. Beliau lah yg mendirikan Islamic Center di Jakarta Utara. Satu-satunya yang menempuh pendidikan hingga Magister. Membelikan adik2nya rumah dan tempat bergantung banyak fakir-miskin dan yatim piatu.
40 tahun yang lalu ia bukanlah siapa-siapa. Tapi Allah Maha Tahu.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”” (Surah Ibrahim:7)

Ini hanyalah renungan untukku pribadi, semoga Allah menetapkan hatiku untuk selalu bersyukur dan menjadi lebih baik dari yg sekarang.