Translate

30 Sep 2015

Berqurban lebih didahulukan dari Aqikah

Quraban atau Aqikah

Qurban atau Aqikah, Atau kedua-duanya. 


Pernahkah mendengar ada orang yang berkata “saya belum berqurban karena belum aqikah”.
Berkurban dahulu atau Aqikah terlebih dahulu? seringkali mendengar pertanyaan semacam ini. Di sini ada beberapa kekeliruan dan khilafiyah yang perlu di cermati. Ane coba rangkum dari beberapa pendapat ustad2 yang mumpuni

Kekeliruan:

Tidak boleh berkurban karena belum di Aqikahin waktu kecil.
Ini kekeliruan yang sangat nyata, dan tidak satupun ulama berbeda pendapat terhadap kekeliruan ini. Bahkan saya tidak bertemu ada seorang ustad yang membenarkan pendapt demikian. Kemungkinan ini adalah pendapat orang yang tidak mahu mencoba mencari ilmu, atau berilmu tapi setengah-setengah. Pada umumnya pendapat ini dilontarkan oleh mereka yang awam. Ketika ditanya dari mana dia punya pendapat seperti itu. mereka berkata, “kata orang tua saya” atau “kata keluarga saya” atau “kata ustad di pengajian”. Namun ketika di cross chek balik ustad tersebut tidak mengatakan demikian. Pendapat itu hanyalah pendapat yang terbentuk dari pemikiran mereka sendiri tanpa pernah bertanya kepada siapapun yang mengerti.

Khilafiyah

niat berkurban + aqikah dalam satu waktu
ada Ulama yang memperbolehkan dan Jumhur ulama tidak memperbolehkan. Bila ingin mengambil jalan yang utama maka laksanakan kedua-duanya secara terpisah.
Mari kita bahas satu persatu.

25 Sep 2015

Anak yang Kami Tebus dengan Shadaqah


Hasil gambar untuk bayi lahir kartun

ini kisahnyata catatan temen ane di FLP yogyakarta. ditulis tahun 2013 di catatan FB

Anak yang Kami Tebus dengan Shadaqah

Tepat 6 bulan yang lalu, saat-saat kami menantikan lahirnya buah hati, Saya mengalami kontraksi selama lebih dari 30 jam, sejak kamis malam (6 Desember2012) pukul 20.00. Suami saya menginap di bandara Soekarno-Hatta malam itu juga, untuk mendapatkan penerbangan paling pagi ke Yogyakarta. Dan pagi hari di hari Jum'at, saya diantar untuk periksa ke rumah sakit. Sampai di sini, semua terjadi dengan begitu santai, hanya kesiagaan tanpa kepanikan. Hingga dokter mengatakan...

"Lho,sebentar... Air ketubannya kok habis ya Bu... Tadi atau kemarin sudah ada yang keluar?"

"Habis?",sebenarnya pertanyaan lengkapnya dalam benak saya, "Terus kenapa kalau habis?"

"Ya masih sedikit... Tapi mengkhawatirkan. Belum ada pembukaan sama sekali. Ibu cek NST ya sekarang."

Siang itu juga saya ke lantai 3 RS JIH untuk melakukan NST test . Perut saya yang buncit dipasangi alat untuk merekam denyut jantung bayi, dan saya diminta untuk memencet tombol bila merasakan pergerakan sang buah hati. Hasil pertama tidak terlalu bagus, karena saya merasa, bayi saya sama sekali tidak bergerak. Perawat menyarankan saya makan dan minum sesuatu terlebih dahulu. Maka suami saya cepat-cepat membelikan roti. Setelah makan, rupanya si bayi memang bergerak sesekali. Setelah menunggu sekitar satu jam dengan gelisah akibat kontraksi yang hanya berselang 3 menit sekali, saya kembali menemui dokter.

"Hasilnya tidak terlalu bagus, Bu. Mau tidak mau, ibu harus dicaesar."

Heh?! "Bentar... bentar... Memang saya tidak bisa melahirkan spontan?", sikap santai saya perlahan berubah.

"Kemungkinan bayi ibu mengalami IUGR. Saya khawatir, bayinya tidak bisa menunggu terlalu lama. Bisa jadi kekurangan oksigen di dalam."

Ada apa ini? Saya merasa baik-baik saja dan siap untuk melahirkan secara normal. Tiba-tiba kantung mata saya memanas. "Harus caesar, Dok? Kapan?"

"Ya secepatnya. Satu jam dari sekarang. Ibu jangan pulang ya." Saya mulai percaya kalau dokter itu tidak sedang bercanda. Ekspresinya benar-benar serius. Sekujur tubuh saya mendadak lemas, dan teringat bahwa saya dan suami belum shalat dzuhur.

21 Sep 2015

Lucunya Kita


uang

Lucunya Kita

Lucu Ya.....
Uang Rp 20,000an kelihatan begitu besar bila dibawa ke Kotak amal mesjid,
tapi begitu kecil BILA DIBELIIN PULSA…

45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir,
tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan liga Italy/inggris…

Betapa lamanya 2 jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop…

Susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat,
tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman…

Betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita,
tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya…

Susah banget baca Al-Quran 1 juz saja,
tapi novel best-seller HARRY POTRET 100 halamanpun habis dilalap… Lucu ya,

Orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser
tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar…

Kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita,
tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika…

Susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah,
tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip…

Kita begitu percaya pada yang dikatakan koran,
tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al-Quran…

Semua orang pinginnya masuk surga tanpa harus beriman,
berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa…

benar2 lucu

hik...hik...

Edited By: M Gee (bukan murni kreasi saya)

Darimana Datangnya Cinta


darimana datangnya cinta

Darimana Datangnya Cinta

By. Mr. Gee
Ketika jatuh cinta...
Seorang pria rela mendaki bukit tertinggi
Ketika jatuh cinta...
Seorang wanita rela terjun dari atas bukit,
bertemu di tengah tebing yang menjulang
di tepi antara jurang yang dalam,
dan hamparan lahan yang luas di atasnya

Itu lah cinta....
Yang bisa membuat seorang hina menjadi mulia
atau yang mulia menjadi durjana.
Yang mengatarkan sepasang kekasih
keatas gunung dekat dengan awan
atau jatuh kedalam jurang yang kelam,
tergantung dimanakah mereka menambatkan cintanya

Lalu dari manakah datangnya cinta?
Dari hati kah?
Lalu mengalir ke otak,
menjadikan wanita buruk rupa terlihat cantik,
pria buluk terlihat menawan

Atau dari pikiran.
Yang menyebabkan hati puas, senang,
terkadang terluka, sedih dan kecewa,
menyebabkan hidup yang lebih baik,
bersama sang belahan jiwa,
terus berjalan meraih masa depan.

Lalu apa lah artinya cinta?
Cinta itu dapat berarti banyak hal

LEGENDA NAGA


naga dan matahari

Legenda Naga yang Angkuh

Ada sebuah cerita tentang seekor ular. Ular tersebut lahir berbeda dengan saudara-saudara lainnya. Ia teramat kecil dan tidak berbisa sehingga tidak dapat mencelakai hewan-hewan yang lebih besar. Ia hanya bisa makan sejenis serangga dan hewan-hewan yang lebih kecil. Ia biasa di panggil si kecil.

Sang ular sedih. Ia menangis, tapi layaknya bangsa ular, ia tidak terlalu diperhatikan keluarganya. Suatu ketika ia bertemu burung hantu yang terjatuh. Ia hendak memakannya. Tapi burung hantu itu memohon agar dibiarkan tetap hidup. Sang ular bertanya imbalan apa yang bisa diberikan oleh burung hantu tersebut yang sebanding dengan nyawanya. Lalu burung hantu tersebut memberikan sebuah cincin yang dapat mengabulkan sebuah permintaan pemakainya.

Sang ular senang dan melepaskan burung hantu pulang. Lalu ia memakai cincin ajaib dan memohon agar menjadi hewan terkuat, tergagah dan paling berkuasa di kolong langit. ZAP…., jadilah ia seekor naga.

Sang ular mampu terbang mengelilingi dunia dalam waktu satu bulan. Ular tersebut kini memiliki bisa paling berbahaya di kolong langit, semburan api. Tidak hanya di daratan, di langitpun kini ia ditakuti. Ia menjadi sangat congkak dan sombong. Bila ia lapar ia bisa memakan segalanya termasuk hewan-hewan besar. Tak lagi ada yang ia takuti. Ia merasa paling hebat dan berkuasa.

Mendengar munculnya seekor naga yang congkak dan membawa kerusakan dimana-mana sang burung hantu menjadi sedih. Ia merasa bertanggung jawab akan hal tersebut. Ia pun mencari sang naga. Selang seminggu ia bertemu dengan sang naga di puncak bukit.

Sang naga melihat burung hantu datang ke istanahnya. Ia masih ingat karena burung tersebut ia menjadi sehebat sekarang. Ia pun mempersilahkan masuk sang burung.

“apa kabar temanku? Datang dan lihatlah istanahku. Karenamu kini aku menjadi hewan terkuat, terhebat dan paling berkuasa di kolong langit. Ada apa gerangan dirimu datang kemari?”

Dengan nada gemetar burung hantu berkata “benar sekarang baginda menjadi hewan terkuat dan paling berkuasa. Tapi ….” burung hantu menghentikan kata-katanya karena takut.

“Tapi Apa?” gertak sang naga.

“Baginda. Di atas langit masih ada langit. Baginda hanya meminta menjadi paling kuat dan berkuasa di kolong langit tapi tidak diatas langit. Di atas sana masih ada yang lebih hebat, lebih berkuasa dan lebih perkasa dari baginda. Dan ia menantang baginda. Apakah…”

“APA…!!! berani benar kau?” teriak sang naga. “Siapa dia? Dimana dia? Apa hebatnya?”

18 Sep 2015

Pemimpin Pengganti Rasulullah

Kisah Rasulullah memilih pemimpin

Bagaimana Sahabat Rasulullah Memilih Pemimpin Pengganti Beliau


Ketika Rasulullah wafat, terjadi kekosongan kursi kepemimpinan, padahal saat itu ummat islam tengah berada dalam pergolakan antar kaum Quraisy, mukmin, nasrani dan Yahudi. Lalu di adakanlah pertemuan di antara kaum Anshar (penduduk asli madinah) di Saqifah bani Sa'ida. Saat itu orang-orang Anshar dan Muslimin lainnya berkeyakinan, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menunjuk seseorang sebagai penggantinya. Pada awalnya kaum Anshar akan mengangkat seseorang dari mereka, yaitu Saad bin Ubadah untuk menduduki jabatan Khalifah, karena mereka meyakini bahwa kursi kepemimpinan layak di duduki oleh kaum mereka. Lalu datanglah beberapa tokoh Muhajirin (penduduk makkah yang ikut hijrah) dan ikut bermusyawarah, maka di angkatlah seorang amir baik dari tokoh anshar maupun muhajirin.

Ketika Sayidina Abu Bakar mendengar hal tersebut (perseteruan dalam mencari pemimpin) ia bergegas menghadiri pertemuan. Lalu ia berpidato untuk meredam gejolak saat itu. ia menerangkan tentang keutamaan sahabat2 terdekat Rasulullah yang ikut berjuang dengan Beliau. Lalu ia mengusulkan 2 tokoh sesepuh yang tidak diragukan lagi kepemimpinan dan keimanannya, yaitu Sayyidina Umar atau Abu Ubaidah Ibnul Jarroh.

BATASAN PAHALA QURBAN

Kabing Qurban
Batasan Qurban

BATASAN PAHALA QURBAN

Ada kejadian menarik yang bisa kita ambil ilmunya di sekitar kita. Kasus ini masih sering kita temui di masyarakat sekitar kita, ketika Idhul Adha. Sebuah keluarga berkurban 4 ekor kambing. 1 ekor buat bapaknya sang kepala keluarga, 1 ekor buat istrinya yang ibu rumah tangga, 1 ekor buat anaknya yang masih SMU dan 1 ekor buat anaknya yang masih Bayi. Looooh memang kenapa? ada yang salah?

Ternyata menurut kajian fiqih yang saya ikuti, seorang kepala keluarga cukup 1 ekor kambing dengan meniatkan buat semua anggota keluarganya. Dan ternyata Ane belum menemukan khilafiyah di kalangan ulama terutama dari 4 Imam mansyur tentang ini. Berikut pembahasannya:

Seekor kambing cukup untuk qurban satu keluarga, dan pahalanya mencakup seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak. Sebagaimana hadits Abu Ayyub radhiyallahu’anhu yang mengatakan, “Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.” (HR. Tirmidzi dan beliau menilainya shahih, lihat Minhaajul Muslim, 264 dan 266).

Menurut riwayatnya dari hadits 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa beliau pernah menyuruh dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah hewai itu kepada beliau. Beliau bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, ambillah pisau." Kemudian bersabda lagi: "Asahlah dengan batu." 'Aisyah melaksanakannya. Setelah itu beliau mengambil pisau dan kambing, lalu membaringkannya, dan menyembelihnya seraya berdoa: "Dengan nama Allah. Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya, dan umatnya." Kemudian beliau berkurban dengannya (H.R.Muslim)