Translate

18 Sep 2015

BATASAN PAHALA QURBAN

Kabing Qurban
Batasan Qurban

BATASAN PAHALA QURBAN

Ada kejadian menarik yang bisa kita ambil ilmunya di sekitar kita. Kasus ini masih sering kita temui di masyarakat sekitar kita, ketika Idhul Adha. Sebuah keluarga berkurban 4 ekor kambing. 1 ekor buat bapaknya sang kepala keluarga, 1 ekor buat istrinya yang ibu rumah tangga, 1 ekor buat anaknya yang masih SMU dan 1 ekor buat anaknya yang masih Bayi. Looooh memang kenapa? ada yang salah?

Ternyata menurut kajian fiqih yang saya ikuti, seorang kepala keluarga cukup 1 ekor kambing dengan meniatkan buat semua anggota keluarganya. Dan ternyata Ane belum menemukan khilafiyah di kalangan ulama terutama dari 4 Imam mansyur tentang ini. Berikut pembahasannya:

Seekor kambing cukup untuk qurban satu keluarga, dan pahalanya mencakup seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak. Sebagaimana hadits Abu Ayyub radhiyallahu’anhu yang mengatakan, “Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.” (HR. Tirmidzi dan beliau menilainya shahih, lihat Minhaajul Muslim, 264 dan 266).

Menurut riwayatnya dari hadits 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa beliau pernah menyuruh dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah hewai itu kepada beliau. Beliau bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, ambillah pisau." Kemudian bersabda lagi: "Asahlah dengan batu." 'Aisyah melaksanakannya. Setelah itu beliau mengambil pisau dan kambing, lalu membaringkannya, dan menyembelihnya seraya berdoa: "Dengan nama Allah. Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya, dan umatnya." Kemudian beliau berkurban dengannya (H.R.Muslim)

15 Sep 2015

Apakah memanjangkan janggut perbuatan orang goblok?

Hukum Memotong Janggut Menurut Para Ulama 4 Madzhab

Ada seorang teman yang bersikukuh bahwa memanjangkan jenggot adalah khilafiyah. Mencukurnya adalah lebih utama, dan membela idolanya yang afwan sedikit berpaham liberal bahwa orang berjenggot adalah bodoh.

Mengatakan bahwa jenggot adalah masalah khilafiyah benar adanya tapi mencukurnya sampai botak dan mengatakan memanjangkan jenggot adalah  perbuatan orang goblok pertanda tidak ada ilmu dari pendapatnya. Malah bisa jadi pendapat itu berangkat dari perasaan “DENGKI”.

Berikut penjelasan khilafiyah dalam memelihara jenggot yang ane coba telusuri dari berbagai pendapat dari para ustad baik yang mendukung memanjangkan janggut dan memperbolehkan memotongnya.

Dalil tentang disyari’atkannya memelihara Janggut :

”Selisilah oleh kalian orang-orang musyrik, lebatkanlah jenggot dan potonglah kumis” [HR. Al-Bukhari no. 5553 dan Muslim no. 259].
”Potonglah kumis kalian dan peliharalah jenggot” [HR. Muslim no. 259].
”Potong sampai habis kumis kalian dan peliharalah jenggot” [HR. Al-Bukhari no. 5554]
”Potong/cukurlah kumis kalian dan panjangkanlah jenggot. Selisilah oleh kalian kaum Majusi” [HR. Muslim no. 260].
”Sesungguhnya orang musyrik itu membiarkan kumis mereka lebat. Maka selisihilah mereka ! Peliharalah jenggot dan potonglah kumis kalian” [HR. Al-Bazzar no. 8123; hasan].
Dari Ibnu ’Umar, dari Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam : ”Bahwasannya beliau memerintahkan untuk memotong kumis dan memelihara jenggot” [HR. Muslim no. 259].

Hadits-hadits di atas begitu jelas bahwa MEMELIHARA JANGGUT merupakan SUNNAH NABI. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita sebagai orang islam menghinakannya, meremehkannya, dan mencemoohnya walaupun hanya sekedar bercanda.

“Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayatayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolokolok?”. [at-Taubah/9:64-65]

Bahkan seharusnya, kita mengagungkan dan mengamalkannya walaupun misalkan kita tidak atau belum mengamalkannya maka setidaknya kita menghargai dan menghormati orang yang mengamalkan sunnah nabi ini.

14 Sep 2015

Pembatal Wudhu


Hasil gambar untuk wudhu



Hal-hal yang membatalkan wudhu

di Rangkum dari catatan Al Ustadz Abu Ishaq Muslim Al Atsari dan berbagai sumber.

Hal-hal yang membatalkan wudhu:
1.BUANG AIR BESAR

“Allah tidak menerima shalat salah seseorang dari kalian jika ia berhadats sampai ia berwudhu.” (HR. Al-Bukhari no. 135)

2. KENTUT
Berkata Abdulloh bin Zaid: Dilaporkan pada Nabi SAW tentang seorang laki-laki yang menjumpai pada sesuatu (perut yang mules) di dalam sholat. Bersabda Nabi: “Jangan bubar (dari sholat) sehingga menjumpai pada bau atau mendengar pada suara (kentut)”

3. MADZI, WADI DAN MANI
Air Madzi adalah air encer bersifat lengket, yang keluar karena syahwat, juga bisa keluar tanpa syahwat, keluarnya tidak memuncrat dan tidak berakhir dengan kelemasan.

Air Wadi adalah air putih kental yang keluar setelah air kencing

Air mani adalah lendir putih lagi kental yang keluar disebabkan karena syahwat, memuncrat ketika keluar, berakhir dengan kelemasan.

Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Ali berkata: “Aku seorang yang banyak mengeluarkan madzi, namun aku malu untuk bertanya langsung kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena keberadaan putrinya (Fathimah radhiallahu ‘anha) yang menjadi istriku. Maka akupun meminta Miqdad ibnul Aswad radhiallahu ‘anhu untuk menanyakannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab:

“Hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu.” (HR. Al-Bukhari no. 269 dan Muslim no. 303)

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Mani, Wadi, Madzi, adapun mani padanya terdapat kewajiban mandi, sedangkan wadi dan madzi pada keduanya terdapat kewajiban berwudhu dan mencuci kemaluannya. (Shahih Ibnu Abi Syaibah 1/92, Baihaqi 1/115)

Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS

Manusia hanya dapat melihat dari ilmu yang dimilikinya


Manusia hanya dapat melihat dari ilmu yang dimilikinya. Segala sesuatu yang kita lihat akan kita jabarkan dan kita persepsikan hanya berdasarkan pengetahuan kita.

“..mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya)…(Al-Baqarah :255)

Tidak lah layak kita yang Sarjana merasa lebih dari mereka lulusan SD. Tidak layak seorang dengan kedudukan tinggi menyombongkan diri di depan kaum dhuafa. Bisa jadi kebenaran datang dari sesorang yang dimata kita hina, tapi tinggi drajadnya di mata Allah.

Hikmah Segala sesuatu tidak seperti tampaknya dapat kita ambil dari Salah satu kisah Al-Quran yang sangat mengagumkan dan dipenuhi dengan misteri. Kisah ini adalah kisah seseorang hamba yang Allah SWT memberinya rahmat dari sisi-Nya dan mengajarinya ilmu. Kisah tersebut terdapat dalam surah Al-Kahfi. Kisah tersebut bermula dari seorang nabi utusan Allah Musa AS.

Suatu ketika Nabi Musa as berbicara di tengah-tengah Bani Israil. Ia mengajak mereka untuk menyembah Allah s.w.t dan menceritakan kepada mereka tentang kebenaran. Setelah beliau menyampaikan pembicaraannya, salah seorang Bani Israil bertanya: "Apakah ada di muka bumi seseorang yang lebih alim darimu wahai Nabi Allah?" Dengan nada emosi, Musa menjawab: "Tidak ada."

Allah s.w.t tidak setuju dengan jawapan Musa. Lalu Allah s.w.t mengutus Jibril untuk bertanya kepadanya:

"Wahai Musa, tidakkah engkau mengetahui di mana Allah s.w.t meletakkan ilmu-Nya?" Musa mengetahui bahawa ia terburu-buru mengambil suatu keputusan.

Akar dari kesalahan itu ada tiga

Sombong

Akar dari Kesalahan Manusia

"Akar dari kesalahan itu ada tiga. Pertama kesombongan, itulah yang menyebabkan iblis mengalami apa yang ia alami. Kedua, keserakahan, dan itulah yang mengeluarkan Adam dari surga. Ketiga, kedengkian, dan itulah yang menjadikan salah satu anak Adam membunuh saudaranya. Maka barang siapa berlindung dari keburukan tiga akar kesalahan itu, sesungguhnya ia telah melindungi dirinya dengan sebenar-benarnya. Karena kekafiran itu bersumber dari kesombongan. Karena kemaksiatan itu sumbernya keserakahan. Sedang kezaliman itu sumbernya kedengkian." (Ibnu Qoyyim)

Ketika Aku Membaca Sejarah


Hasil gambar untuk sejarah

Ketika Aku Membaca Sejarah


Ketika ku membaca sejarah
aku belajar...
Mereka harus menerima siksaan dan hujatan
hanya untuk mengatakan
"SAYA BERIMAN"

ketika ku membaca sejarah
aku belajar...
Meraka mengambil kain apa saja yang berada di dekatnya
lalu mereka kenakan untuk menutupi rambut dan leher mereka
Ketika Rasulullah memerintahkan:
"tutuplah Aurat kalian...!!"

Ketika aku membaca sejarah
aku belajar...
Mereka berjalan mengelilingi jazirah arab
hanya untuk mencari kebenaran
mengumpulkan sunnah-sunnahnya

Ketika aku membaca sejarah
Mereka memberikan badan, menghajar, dengan taruhan nyawa
untuk membela seorang muslimah
ketika Yahudi jahil mempermalukannya

Ya Allah...
Kini ku tahu...
Ada manusia seperti mereka
Seperti Bilal yang kenyang oleh siksaan para kafir
Seperti Ali yang mampu berlari 400 Km untuk berhijrah
Seperti Ustman yang menginfakan 1000 pebuh makanan untuk Fisabilillah
Seperti Thalhah yang menjadi pagar hidup Rasulullah dengan 70 tombak melukainya

Ya Allah...
......
Kini...
mereka tak lagi takut perkara makruh
padahal makruh lebih dekat pada yang haram
bukan kepada yang halal

kini...
mereka tak lagi peduli aurat
atau mungkin tak kenal
bahkan seketika mereka senang mempermalukan diri
Lalu bagaimana kami membela mereka?

Kini...
mereka mudah untuk berkata
"kami beriman"
tapi mudah juga berpaling

kini...
Sejarah telah mengajarkan
ketika kebathilan terus menerus di pelihara
amalan burukpun bagaikan udara
kita hirup setiap saat, namun tak pernah kita lihat

“Sesungguhnya kalian wahai manusia, melakukan amalan-amalan yang di mata kalian, kalian anggap lebih halus daripada rambut (sangat remah dan ringan). Namun kami di masa Nabi -Shollallahu alaihi wa sallam- manganggap amalan tersebut sebagai hal yang membinasakan.” [HR. Al-Bukhari dalam Kitab Ar-Riqoq (6492)]

Manusia Tidaklah Mulia, Kecuali...


manusia di katakan mulia
Mengapa Manusia dikatakan Mulia

Hampir semua tahu bahwa manusia itu makhluk yg paling mulia. Mengapa?

di katakan bahwa "manusia bisa berkarya semisal membuat bangunan dan rumah".
Tapi Seekor tupai dan semut pun mampu melakukannya bahkan lebih baik.

di katakan bahwa "manusia bekerja untuk mencari nafkah".
Apakah laba-laba bersusah payah membuat jaringnya cuma buat hiasan?.
Apakah lebah bersusah payah mengumpulkan madu karena tidak ada kerjaan?

di katakan bahwa "binatang hanya mengikuti nafsunya, manusia tidak".
Bukankah seekor harimau tidak akan memakan anaknya sendiri walau ia lapar.
Tidak kah tahu bahwa seekor merpati tidak akan menduakan pasangannya meskipun pasangannya tiada

di katakan bahwa "manusia mampu bersabar dan mengasihi sesamanya"
tidak kah pernah mendengar kisah ASHABUL KAHFI dan ANJINGYA

Lalu mengapa dikatakan manusia makhluk ciptaan Tuhan Yang Paling Mulia.
Maka sesungguhnya Manusia Tidalah dapat dikatakan Mulia
Mereka lebih banyak merusak dibandingan binatang-binatang
Mereka tidak lah se Suci para Malaikat

Kecuali....