Translate

9 Sep 2015

KEMATIAN RAJA DROM

Kematian Raja Drom

Raja Drom adalah raja yang sangat termasyur. Kekayaannya tidak dapat dihabiskan walau untuk tujuh keturunan berfoya-foya. Kemana-mana ia selalu dihormati. Raja yang kuat, cerdas, cakap dan bijaksana, itulah sebutan rakyatnya. Namun kekuasaannya yang besar itu juga tak dapat menghindarkan dirinya dari kematian.

Sepanjang hidupnya ia hanya mengambil empat istri. Dan ketika ia hendak meninggal dunia hanya keempat istri itulah ia pikirkan. Sang raja memanggil istrinya satu demi satu untuk masuk kedalam ruangannya.

“Cleopatra. Dindaku. Tahukah kau. Dirimulah yang paling kucinta dari keempat istriku yang lain” kata sang raja.
            “Ya kanda.” Jawab sang istri.
            “kau tahu hampir setengah hartaku ku habiskan untuk membuatmu senang., memelihara kecantikanmu dan membuatmu semakin mempesona. Seluruh tenaga dan waktuku kucurahkan hanya untuk kebahagiaanmu. Di kerajaanku ini...., tidak. Diseluruh jagad ini kau lah wanita yang paling bahagia. Kaulah titisan dewi kecantikan. Tidak ada bidadari secantik dirimu, dindaku.” Kata sang raja lembut.
            “Dinda tahu kanda raja.”
            “di surga sana kanda yakin tak ada bidadari secantik dirimu.”
            “tentu saja kanda”
            “aku takut tak lagi bisa bersama wanita secantik dirimu”
            “Lalu ada apa gerangan kanda memanggil dinda kemari?”
            “Dinda...., mungkinkah dirimu kubawa bersama menuju alam kematian?”
            Sang istri terkejut lalu tertawa. “kanda bisa saja haa...ha..., itu tidak mungkin kanda.
            Sang raja kecewa. “tapi apakah semua yang ku lakukan untukmu dan keluargamu belum cukup untuk membawamu bersamaku. Tidakah cukup kesenangan yang peroleh dariku sebagai harga bagiku untuk memilikimu hingg di alam kematian?”
            Sang istri menatap sang raja dengan pandangan penuh belas kasihan. “Kanda. Dinda tidak pernah meminta semua itu. Kanda sendirilah yang dengan senang hati memberikannya pada dinda. Dan ... kanda. Tak ada satupun kecantikan ataupun harta lainnya yang dapat kanda bawa kealam kematian sana. Meskipun kanda membelinya dengan seluruh harta yang ada di dunia ini. Saya hanyalah istri yang dapat kanda miliki selama hidup” jawab sang istri.


            Sang rajapun menyruh Cleopatra keluar. Sebagai istri yang paling cantik dan paling muda Cleopatra merupakan istri yang paling dimanjanya. Tapi menjelang akhir hayatnya sang raja merasa kebahagian bersama istri tercintanya itu bertahun-tahun terasa sangatlah singkat.
            Lalu sang raja memanggil istri berikutnya.
            “Lionel. Dindaku. Tahukah kau betapa aku tak bisa hidup tanpamu” kata sang raja merajuk.
            “Kanda.” Jawab sang istri singkat.
            “Seluruh kerajaan ini, .... tidak. Seluruh hidupku ada dan berarti berkat dirimu. kau lah istri yang paling bisa ku andalkan. Yang paling bijaksana. Di antara keempat istriku, bahkan diantara pejabat-pejabat di kerajaanku kaulah yang terpintar. Sungguh beruntung kanda memilikimu” kata sang raja.
            “kanda jangan terlalu memuji.” Jawab sang istri.
            “Dinda. Seperti biasa, dirimu selalu dapat menjawab pertanyaan yang selalu menjadi masalahku.” Kata sang raja.
            “saya selalu berusaha kanda.”
            “Dinda. Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan dialam sana. Siapa yang akan menemaniku? Seperti apa kerajaan di alam kematian? Dan yang yang terakhir bagaimana caranya agar saya dapat membawa dirimu bersama saya menuju alam sana?” tanya sang raja.
            Sang istri terkejut atas pertanyaan sang raja. “ Dinda raja. Cintaku. Saya memang pintar, banyak penghuni kerajaan ini yang menyebut dinda dewi kecerdasan. Tapi tidak kanda...., dinda hanyalah manusia. Pengetahuan yang dinda miliki terbatas. Mengenai kerajaan di alam kematian adalah perkara gaib yang tak dapat dinda pastikan melainkan hanya dinda yakini.  Yang dapat kanda lakukan dialam sana mungkin tidak seperti yang kanda lakukan di dunia ini, tergantung bagaiman persiapan kanda selama hidup didunia ini. Dan kanda, dinda tak dapat menemukan cara yang dapat menemani kanda pergi bersama menuju kealam kematian. Masih banyak yang ingin dinda lakukan didunia ini.”
            Dari tatapan sang istri sang raja tahu bawa istrinya tak sudi menemani menuju ke alam kematian. Sang rajapun kecewa dan menyuruhnya keluar.
            Lionel merupakan istri yang paling disayangi sang raja setelah Cleopatra. Ia cerdas, cantik dan selalu dapat membantu sang raja menghadapi masalah. Namun pertanyaan terakhir di kehidupan sang raja tak dapat di jawab sang istri dengan memuaskan.
            Sang raja memanggil istri berikutnya.
            “Diana, Istriku. Tersayang” panggil sang raja dengan penuh kasih.
            “ya suamiku.” Jawab sang istri.
            “Kau tahu betapa aku sangat mencintaimu” kata sang raja.
            “Kaupun tahu betapa aku juga sangat mencintaimu.” Sahut sang istri
            “Ya aku tahu. Kau istriku yang paling setia dan sayang padaku. Tempat dimana diriku bisa melepaskan segala masalah yang kualami. Kau selalu ada disampingku kemanapun aku pergi sebagai seorang pendamping dan sahabat yang setia. Karena dirimu aku tak pernah merasa kesepian.” Kata sang raja.
            “ya kanda. Dinda akan ada disampingmu selalu.”
            “Kanda sebentar lagi akan pergi menuju ke alam kematian. Kanda akan merasa sangat kesepian. Maukah dinda menemani kanda?” tanya sang raja.
            Sang istri diam sejenak. “Kanda. Dinda mungkin istri yang setia, sahabat yang paling setia dan menyayangi dirimu yang dapat kanda temukan selama hidup. Tapi tetap saja cepat  lambat kita akan terpisahkan oleh kematian.” Jawab sang istri. “Maaf kanda dinda tak dapat menemani kanda untuk kali ini.”
            Sang raja menatap istrinya dengan penuh kesedihan. Walu ia yakin dengan cinta Diana, namun ia ragu istrinya tersebut mau menemaninya menuju alam kematian. Dan sang raja semakin yakin bahwa alam kematian itu adalah alam yang penuh dengan kehampaan.
            Sang raja memanggil istri pertamanya. Ia teringat kembali akan cinta pertamanya pada seorang gadis desa yang murah senyum. Sang raja terpesona oleh senyum sang gadis dan melamar sang gadis menjadi istrinya.
            “Anisa, istriku lama tidak berjuma” kata sang raja.
            “Iya. Kanda.” Jawab sang istri dengan senyum.
            Sang raja menatap wajah istrinya. Sang istri tidak lagi secantik pertama kali dijumpainya, namun masih memiliki senyum yang sama. Tampak kerut-kerutan diwajah sang istri. Untuk beberapa saat sang raja hanya menatap wajah sang istri.
            “Dinda Anisa, maafkan kanda yang lama tidak menjumpaimu. Tapi sungguhpun begitu kanda masih tetap menyayangi dirimu.” kata sang raja.
            “dinda mengerti.” Jawab sang istri dengan senyum.
            “sungguhpun kanda berbuat salah engkau tidak pernah marah dan selalu tersenyum. Engkau adalah istriku yang paling sabar dan santun.” Kata sang raja.
            Sang istri tersenyum seakan mengerti maksud sang raja. “bagi diriku asal kanda bahagia. Cukuplah”
            Sang raja kembali teringat kenapa ia jatuh cinta pada istrinya yang pertama ini. Mereka pun kembali mengenang masa lalu. Dan tertawa. Sang raja tak ingin lagi mengingat ajalnya yang semakin mendekat.
            Setelah beberapa lama sang istri merasakan kesedihan dan kegundahan di hati sang raja. “kanda apa yang masih menjadi kejanggalan di hati kanda. Katakanlah?”
            Sang raja diam sejenak. Ia ragu untuk bercerita karena yakin jawaban yang akan diperolehnya. Ia mengingat  kembali semua jawaban yang diperoleh dari istri-istri sebelumnya. “sebelum masuk engkau masuk kesini, istri-istriku yang lain telah cukup memberikan diriku penjelasan mengenai kematian. Sebanyak apapun harta yang kumiliki tetap tak dapat membeli sebuah kehidupan ataupun membawanya ke alam kematian. Secerdas apapun diriku juga tak dapat  menghentikan atau memanipulasi kematian. Tak ada satu pun ilmu yang dapat membuatku berkuasa atas kematian sehingga dapat membawa seseorang bersamaku. Persahabatan, kesetiaan dan cinta di dunia ini tetap akan terputus bila kematian itu telah tiba. Seseorang hanya dapat  menemani kita sepanjang kita hidup, tapi tidak setelah kita mati. Lalu hal apa lagi yang dapat engkau berikan padaku mengenai kematian yang belum ku ketahui?”
            Sang istri menatap sang raja dengan penuh pengertian dan tersenyum. “Kanda benar. Keindahan fisik seperti harta, kecantikan, kemegahan dan sebaginya tak dapat kita bawa ke alam kematian. Begitu pula dengan kecerdasan, kekuasaan, dan seluruh kemampuan yang kita miliki tetap tak dapat mencegah kematian. “ kata sang istri. “tapi kanda tak harus merasa kesepian”
            Sang raja terkejut mendengarnya. Sebuah jawaban yang tidak ia sangka-sangka.
            “dinda akan menemani kanda” kata sang istri.
            “bagai mana mungkin?”
            “ya. bila kanda berkenan.”
            “tentu saja. Tapi bagaimana?”
            “Hidup di dunia ini sebenarnya sangatlah singkat. Kita semua suatu saat akan menuju kealam sana, hanya saja kanda pergi lebih dahulu. Dinda sudah menunggu cukup lama menanti kepulangan kanda dan tak mengapa dinda menunggu lagi hingga ajal juga menjemput dinda. Dinda yakin bila dinda berdo’a pada yang Kuasa. Meminta pada Penguasa alam kematian, dinda pasti dipertemukan kembali dengan kanda. Seperti sekarang dinda dipertemukan lagi setelah sekian lama”  jawab sang istri penuh kelembutan.
            Sang raja tertegun dangan jawaban sang istri. Ia memperhatikan istri pertamanya ini dengan seksama. Tampak lesukan wajah banyak tergambar di wajahnya, tubuh yang kurus dan rambut yang memutih. Sang raja sadar betapa sang istri selalu memikirkannya. Semakin lama diperhatikan tampak kecantikan yang tidak ia sadari terpancar dari diri sang istri. Sang raja berpikir, seandainya dulu ia lebih kuperhatikan mungkin ia tidak kalah cantik dengan Cleopatra. Air matapun menetes dari matanya.
            “Terima kasih” sahut sang raja.

......................................................... TAMAT...........................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang cerdas dan tidak merendahkan. Silahkan mengkritik bila ada yang menyimpang dari Ajaran Rasulullah. ^,^